Menteri BUMN Erick Thohir telah mengungkapkan kekurangan dalam layanan bandara di Indonesia, di mana sistem pelayanan seringkali lebih mengutamakan turis asing daripada warga negara sendiri. Dalam kunjungannya ke Bandara Soekarno Hatta, ia menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan sistem pelayanan jemaah haji dan umrah Indonesia. Perbaikan ini akan mencakup upgrade fasilitas, kenyamanan, layanan, dan lainnya di semua bandara, baik terminal internasional maupun domestik. Erick menekankan pentingnya menghormati bangsa sendiri dalam layanan penerbangan haji dan umrah, seiring dengan upaya untuk memperbaiki sistem secara transparan, akuntabel, dan nyaman. Indonesia, sebagai negara dengan jemaah haji dan umrah terbesar di dunia, membutuhkan perbaikan ekosistem layanan haji dan umrah untuk melayani jumlah peserta yang terus meningkat setiap tahun. Rencananya, jumlah jemaah haji Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan bisa mencapai 241.000 orang, sementara jemaah umrah mencapai 1,5 juta orang per tahun. Upaya ini juga mencakup peningkatan prioritas layanan untuk semua kelas masyarakat, tidak hanya untuk VIP atau kelas menengah, namun juga untuk kelas lainnya. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki kesenjangan dalam pelayanan bandara bagi warga negara Indonesia.
“Menemukan Potensi Luar Biasa dalam Bangsa Sendiri”
