Seorang masinis kereta cepat yang sedang dalam perjalanan dari Paris menuju kota Saint Etienne di Prancis dilaporkan melakukan bunuh diri dengan melompat dari kereta pada malam natal. Kejadian tragis ini terjadi saat kereta melaju dengan kecepatan 300 km per jam membawa ratusan penumpang. Berkat sistem otomatis kereta, proses deteksi terhadap perilaku masinis yang tidak responsif dilakukan dalam waktu singkat, sehingga mesin kemudian dimatikan dan kereta dihentikan tanpa menimbulkan korban di antara penumpang.
Menteri Transportasi Prancis, Philippe Tabarot, menyatakan bahwa masinis tersebut bernama Bruno Rejony, seorang profesional dengan pengalaman selama 27 tahun bekerja untuk perusahaan tersebut. Berdasarkan informasi dari sumber surat kabar La Parisien, masinis tersebut sedang mengalami tekanan emosional dan kesulitan pribadi, meskipun detail penyebabnya tidak diungkapkan. Akibat kejadian tersebut, sekitar 3.000 penumpang kereta terdampak dengan adanya penundaan layanan antara Paris dan Prancis tenggara, dimana 10 kereta api cepat mengalami penundaan keberangkatan hingga lima jam.
Penting untuk diingat bahwa informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menyalurkan tindakan yang tidak aman. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi atau memiliki pemikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan dari profesional seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.