Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Dikenal sebagai ‘Jagal dari Khan Younis’

by -11 Views
Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Dikenal sebagai ‘Jagal dari Khan Younis’

Jakarta, CNBC Indonesia – Kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar menjadi pukulan telak bagi kelompok tersebut yang masih berperang di Gaza melawan Israel.

Dilansir Associated Press, Yahya Sinwar merancang serangan terhadap Israel yang mengguncang dunia, menjadi titik mula perang terbaru di wilayah kantong Palestina. Di Gaza, tak ada figur yang lebih berpengaruh dalam menentukan arah perang selain pemimpin Hamas yang berusia 61 tahun ini.

Obsesif, disiplin, dan diktator, Sinwar adalah militan veteran yang jarang terlihat, belajar bahasa Ibrani selama bertahun-tahun di penjara Israel, dan mempelajari musuhnya dengan cermat.

Pada Kamis (17/10/024), Israel mengatakan bahwa pasukannya di Gaza telah membunuh Sinwar. Namun, belum ada konfirmasi langsung dari Hamas tentang kematiannya.

Sosok rahasia yang ditakuti di kedua sisi garis pertempuran ini merancang serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023 ke Israel selatan bersama Mohammed Deif, kepala sayap bersenjata Hamas yang lebih misterius. Israel mengatakan bahwa Deif telah dibunuh dalam serangan udara pada Juli di Gaza selatan, yang juga menewaskan lebih dari 70 warga Palestina.

Tak lama kemudian, pemimpin Hamas di pengasingan, Ismail Haniyeh, terbunuh saat mengunjungi Iran dalam ledakan yang disalahkan pada Israel. Sinwar kemudian dipilih untuk menggantikannya sebagai pemimpin tertinggi Hamas, meskipun dia bersembunyi di Gaza.

Militan Palestina yang melakukan serangan Oktober 2023 membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 orang lainnya, mengejutkan militer dan intelijen Israel dan meruntuhkan citra ketangguhan Israel.

Tanggapan Israel nyatanya sangat keras. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 42.000 orang Palestina, menyebabkan kehancuran luas di Gaza, dan membuat ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal serta banyak yang berada di ambang kelaparan.

Adapun Sinwar telah melakukan negosiasi tidak langsung dengan Israel untuk mencoba mengakhiri perang. Salah satu tujuannya adalah memenangkan pembebasan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, mirip dengan kesepakatan yang membuatnya dibebaskan lebih dari satu dekade yang lalu.

Dia juga bekerja untuk mendekatkan Hamas dengan Iran dan sekutu-sekutunya di seluruh kawasan. Perang yang dia nyalakan melibatkan Hezbollah, yang pada akhirnya menyebabkan invasi Israel kembali ke Lebanon, serta memicu konflik langsung antara Iran dan Israel untuk pertama kalinya, yang meningkatkan ketakutan akan konflik yang lebih luas.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi tautan berikut: [Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas-Musuh Nomor Satu Israel](https://cnbcindonesia.com/news/20241015091241-8-579740/video-lagiisrael-gempur-kamp-pengungsi-di-jabalia-10-orang-tewas)