Tentara PBB Merespons Israel, AS Mengirim Pasukan

by -76 Views
Tentara PBB Merespons Israel, AS Mengirim Pasukan

Daftar Isi Jakarta, CNBC Indonesia – Kekerasan masih terus terjadi di wilayah Arab, Timur Tengah. Bukan saja perang antara Israel dan Gaza, tetapi juga merambat ke konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, serta antara Israel dan Iran. Berikut ini rangkuman dari CNBC Indonesia, yang dikutip dari AFP, pada hari Senin (14/10/2024).

1. Iran Siap Perang
Iran menyatakan bahwa negaranya telah siap menghadapi “situasi perang”. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, meskipun pemerintahnya sebenarnya menginginkan perdamaian. “Kami sepenuhnya siap menghadapi situasi perang,” ujarnya pada malam hari Minggu. “Kami tidak takut perang, tetapi kami tidak menginginkan perang, kami menginginkan perdamaian dan kami akan berupaya untuk mencapai perdamaian yang adil di Gaza dan Lebanon,” tegasnya saat melakukan kunjungan ke Irak.

2. Israel Serukan Penduduk Lebanon Selatan Pergi
Militer Israel pada hari Minggu meminta penduduk di lebih dari 20 desa di selatan Lebanon untuk segera mengungsi dari rumah mereka. Hal ini dilakukan karena Israel akan memperluas operasi darat mereka terhadap Hizbullah di wilayah tersebut. “Demi keselamatan Anda, Anda harus segera mengungsi dari rumah Anda dan pindah ke utara Sungai Awali,” demikian tulis juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam bahasa Arab. Sebelumnya, militer Israel telah mengeluarkan pesan evakuasi kepada penduduk di seluruh wilayah selatan Lebanon dan di ibu kota Beirut. Hal ini dilakukan karena tentara Israel berencana untuk menyerang benteng dan target-target Hizbullah melalui serangan udara.

3. PM Lebanon Mengecam Netanyahu
Perdana Menteri Lebanon menyampaikan kecaman terhadap seruan yang dilakukan oleh Israel kepada Kepala PBB, Antonio Guterres, untuk menarik pasukan penjaga perdamaian dari perbatasan Lebanon. Wilayah ini merupakan tempat terjadinya bentrokan antara pasukan Hizbullah dan Israel di Lebanon. “Lebanon mengecam posisi (Benjamin) Netanyahu dan agresi Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL,” kata Najib Mikati. “Peringatan Netanyahu kepada Guterres untuk menarik pasukan UNIFIL merupakan tindakan musuh yang melanggar norma-norma internasional,” tambahnya.

4. UNIFIL Tanggapi Serangan Israel
UNIFIL sendiri memberikan respons terhadap Israel pada hari Minggu. Mereka meminta penjelasan dari tentara Israel terkait serangan yang dilakukan, yang dianggap sebagai “pelanggaran yang mengejutkan”, termasuk masuk ke salah satu posisi UNIFIL secara paksa. “Kami telah meminta penjelasan dari IDF (tentara Israel) terkait pelanggaran yang mengejutkan ini,” kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan. UNIFIL menyebut bahwa tank-tank Israel telah menembus gerbang untuk masuk ke posisi pasukan helm biru PBB di Lebanon pada hari Minggu. Sebelumnya, pasukan Israel juga menghalangi pergerakan mereka pada hari Sabtu.

5. AS Kirim Sistem Anti Rudal THAAD ke Israel
Pentagon mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka akan mengirimkan sistem anti rudal ketinggian tinggi THAAD, beserta personel militer AS, ke Israel. Hal ini dilakukan untuk membantu sekutu mereka melindungi diri dari potensi serangan rudal Iran. “Atas arahan Presiden AS Joe Biden, Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah menyetujui pengiriman baterai Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) dan personel militer AS terkait ke Israel untuk memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 13 April dan 1 Oktober,” kata sekretaris pers Pentagon, Pat Ryder, dalam sebuah pernyataan.

6. Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel dengan Drone
Sementara itu, kelompok militan Lebanon, Hizbullah, meluncurkan serangan dengan pesawat nirawak terhadap pangkalan pelatihan militer Israel di selatan kota Haifa pada malam hari Minggu. Serangan ini dijadikan sebagai balasan atas serangan udara Israel di daerah Basta dan Nweiri di pusat Beirut yang menewaskan 22 orang pada Kamis sebelumnya. “Satu skuadron pesawat nirawak menyerang sebuah kamp pelatihan… di Binyamina, selatan Haifa,” kata Hizbullah. Israel melaporkan bahwa 60 orang mengalami luka-luka, dengan tingkat keparahan yang berbeda. Tiga di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis.

7. Serangan Terbaru Israel di Lebanon
Kementerian Kesehatan Lebanon pada hari Minggu melaporkan bahwa serangan Israel di Lebanon sehari sebelumnya telah menewaskan 51 orang. Sebanyak 16 orang yang tewas berasal dari Maaysra, sebuah desa Syiah di daerah mayoritas Kristen di utara Beirut. Sejauh ini, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 1.300 orang sejak tanggal 23 September. Mayoritas serangan tersebut ditujukan ke wilayah selatan dan timur Lebanon, serta pinggiran selatan Beirut yang padat penduduk dan menjadi markas Hizbullah.

8. Serangan Terbaru Israel di Gaza Menewaskan 5 Anak
Badan pertahanan sipil Gaza menyatakan pada hari Minggu bahwa lima anak telah tewas akibat serangan pesawat nirawak Israel di kamp pengungsi Al-Shati. Ini merupakan serangan udara terbaru yang memakan korban anak-anak di bawah umur. Gaza mengalami kerusakan yang parah akibat serangan balasan Israel setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun sebelumnya. Militer Israel terus melancarkan operasi darat dan serangan udara secara teratur di wilayah Palestina. “Tim kami menemukan jenazah lima martir, semuanya anak-anak, setelah pesawat nirawak Israel menargetkan sekelompok anak-anak yang sedang bermain di kamp pengungsi Al-Shati di barat Kota Gaza,” ujar juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal. Anak-anak menjadi korban utama serangan Israel, yang telah menewaskan minimal 42.227 orang selama setahun terakhir, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang diakui oleh PBB. (sef/sef)

Referensi:
https://www.cnbcindonesia.com/news/202410/index-2/amp