Eropa Dilanda Banjir Bandang yang Membawa Kematian, 4 Negara Terkena Dampaknya

by -42 Views
Eropa Dilanda Banjir Bandang yang Membawa Kematian, 4 Negara Terkena Dampaknya

Banjir bandang melanda Eropa. Sejumlah negara di bagian Tengah dan Timur benua itu telah melaporkan dampak kerusakan dan korban yang ditimbulkan oleh aliran air bah.

Di Republik Ceko, sekitar 100 wilayah telah terkena dampak banjir, utamanya di wilayah Timur Laut. Di kota Opava, hingga 10.000 orang dari populasi sekitar 56.000 orang telah diminta meninggalkan rumah mereka ke dataran tinggi.

“Tidak ada alasan untuk menunggu,” kata Wali Kota Tomáš Navrátil kepada radio publik Ceko seraya mengatakan bahwa situasinya lebih buruk daripada banjir dahsyat terakhir pada tahun 1997, Minggu, dikutip dari CNBC International Senin (16/9/2024).

Ribuan orang lainnya juga dievakuasi di kota-kota wilayah Krnov, yang hampir seluruhnya terendam banjir, dan Cesky Tesin. Sungai Oder yang mengalir dari Ceko ke Polandia, juga mencapai tingkat ekstrem di kota Ostrava dan Bohumin, yang memicu evakuasi massal.

Wali kota Ostrava, Jan Dohnal, mengatakan kota tersebut akan menghadapi gangguan lalu lintas besar dalam beberapa hari mendatang. Hampir tidak ada kereta yang beroperasi di wilayah tersebut.

Tak hanya di Oprava dan Krnov, desa-desa di pegunungan Jeseniky, termasuk pusat lokal Jesenik, turut terendam dan terisolasi oleh air yang deras yang mengubah jalan menjadi sungai. Militer mengirim helikopter untuk membantu evakuasi.

Wali kota Jesenik Zdenka Blistanova mengatakan kepada televisi publik Ceko bahwa beberapa rumah di kotanya dan kota-kota terdekat lainnya telah hancur akibat banjir. Sejumlah jembatan dan jalan juga rusak parah.

Sekitar 260.000 rumah tangga tidak mendapatkan aliran listrik pada Minggu pagi di seluruh negeri. Sementara lalu lintas terhenti di banyak jalan, termasuk jalan raya utama D1.

“Kita harus fokus menyelamatkan nyawa,” timpal Perdana Menteri (PM) Petr Fiala seraya mengatakan rapat akan dilakukan Senin untuk menilai kerusakan.

Selain Ceko, dampak banjir juga dirasakan Austria. Pihak berwenang menyatakan seluruh negara bagian Austria Hilir sebagai zona bencana, sementara personel darurat sejauh ini telah mengevakuasi 1.100 rumah di sana.

“Kami mengalami masa-masa sulit dan dramatis di Austria Hilir. Bagi banyak orang di Austria Hilir, ini mungkin akan menjadi masa-masa tersulit dalam hidup mereka,” kata Johanna Mikl-Leitner, Gubernur Austria Hilir.

Di ibu kota Wina, Sungai Wien dilaporkan meluap. Situasi ini kemudian membanjiri rumah-rumah dan memaksa evakuasi pertama bagi pemukiman di sekitar sungai.

Kanselir Austria Karl Nehammer memantau banjir dengan perjalanan ke zona bencana di Austria Hilir. Ia mengatakan bahwa 2.400 tentara siap untuk mendukung upaya bantuan.

Sementara itu banjir juga menyerang Polandia. PM Donald Tusk mengatakan satu orang diduga meninggal akibat banjir di wilayah Barat Daya, yang berbatasan dengan Ceko.

Secara rinci, Tusk membeberkan situasinya ‘dramatis’ di sekitar kota Klodzko yang berpenduduk 25.000 jiwa. Kota ini terletak di sebuah lembah di pegunungan Sudetes dekat perbatasan dengan Republik Ceko.

Di Glucholazy, air yang naik meluap dari tanggul sungai dan membanjiri jalan-jalan dan rumah-rumah. Wali Kota Paweł Szymkowicz mengatakan, “kami tenggelam,” dan mengimbau warga untuk mengungsi ke dataran tinggi.

“Pasokan energi dan komunikasi terputus di beberapa wilayah yang dilanda banjir, dan wilayah-wilayah mungkin akan menggunakan layanan Starlink berbasis satelit,” kata Tusk.

Lanjut ke wilayah Timur, pihak berwenang Rumania mengatakan pada hari Minggu bahwa satu orang lagi meninggal di wilayah timur Galati yang dilanda banjir parah. Data ini diperoleh setelah empat orang dilaporkan meninggal di sana sehari sebelumnya, menyusul hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perubahan cuaca terjadi setelah awal September yang panas di wilayah tersebut. Para ilmuwan telah mendokumentasikan musim panas terpanas di Bumi, memecahkan rekor yang ditetapkan setahun yang lalu.

Atmosfer yang lebih panas, yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat aktivitas manusia, dapat menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi. Bencana bisa terjadi di banyak wilayah di belahan bumi.