Apakah Gencatan Senjata Gaza, Israel & Hamas Akan Segera Damai? Update Terbaru

by -85 Views
Apakah Gencatan Senjata Gaza, Israel & Hamas Akan Segera Damai? Update Terbaru

Pembicaraan gencatan senjata Gaza kembali berlangsung Kamis, di Kairo, Mesir. Negosiator Israel dilaporkan turun dalam pembicaraan tersebut.

Dalam update AFP, Jumat (23/8/2024), setidaknya ada dua perwakilan Israel yang datang. Yakni Kepala Badan mata-mata Israel Mossad, David Barnea, serta kepala dinas keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, Ronen Bar.

“Mereka berada di ibu kota Mesir dan berunding untuk memajukan kesepakatan (pembebasan) sandera,” kata juru bicara pemerintah Israel, Omer Dostri.

Perlu diketahui, ini adalah pembicaraan terbaru setelah proposal gencatan senjata yang langsung diarahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Juli ditolak Israel meski disetujui Hamas. Proposal sekarang, masih diinisiasi juga oleh Washington dan diumumkan sejak sepekan lalu dengan safari Menteri Luar Negerinya Antony Blinken ke Israel, Mesir dan Qatar.

Meski demikian, belum ada tanda-tanda perdamaian dari kedua belah pihak. Menurut sumber, sebagaimana dimuat AFP, titik kritis ada pada “keengganan Israel menarik militernya secara keseluruhan dari Gaza” sebagai mana diminta Hamas.

Netanyahu diketahui menentang usulan itu. Di mana ia mengatakan bahwa pihaknya ingin mengendalikan Koridor Philadelphia, yang membatasi Gaza dengan Mesir, termasuk persimpangan Netzarim, yang terletak di titik strategis antara Gaza utara dan selatan.

“Netanyahu mengatakan Israel harus mengendalikan perbatasan wilayah Palestina dengan Mesir,” kata kantornya.

“Netanyahu bersikeras pada prinsip bahwa Israel mengendalikan Koridor Philadelphia untuk mencegah Hamas mempersenjatai diri,” tambahnya.

Tamparan ke AS

Sikap Israel ini sebenarnya menjadi tamparan ke AS. Sebelumnya, Blinken sesumbar ke wartawan bahwa Israel telah setuju dengan proposal mereka seraya menyebut tak ada wilayah Gaza manapun yang akan diduduki Israel.

Selama lawatan regionalnya, Blinken mengatakan Netanyahu telah menerima proposal penghubung AS untuk gencatan senjata yang “sangat jelas mengenai jadwal dan lokasi” penarikan Israel. Ia pun mengatakan Washington “tidak menerima pendudukan jangka panjang apa pun di Gaza oleh Israel”.

Surat kabar Israel Yediot Aharonot, mengutip “para pejabat yang mengetahui negosiasi tersebut”, melaporkan Blinken membuat kesalahan soal pernyataannya tentang penerimaan proposal Netanyahu. Intinya Blinken pulang tanpa terobosan pada dari lawatan terakhirnya ke Timur Tengah yang bertujuan untuk menyelesaikan gencatan senjata.

Hamas

Sementara itu, dalam pernyataan terbaru Hamas mengatakan Netanyahu begitu gigih dengan keinginan menduduki Koridor Philadelphi serta persimpangan Netzarim. Belum ada tanda-tanda keduanya akan berdamai.

Warga Gaza

Di sisi lain, Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, mengatakan “lima mayat ditarik dari bawah reruntuhan” sebuah rumah di Khan Yunis, kota utama Gaza selatan. Hingga Kamis, pemboman Israel masih terus terjadi.

“Pengeboman tidak pernah berhenti,” kata Tahani Abu Sherbi, seorang ibu empat anak berusia 32 tahun, di Gaza tengah.

“Meskipun Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk daerah tersebut, kami memutuskan untuk tidak pindah meskipun ada bahaya,” tambahnya

“Kami lelah dengan pengungsian,” ujarnya.

Para saksi mengatakan mereka melihat penembakan hebat Israel di Khan Yunis dan serangan udara di Gaza selatan dan tengah. Sementara militer mengatakan pasukan Israel mengintensifkan operasi di sekitar Khan Yunis dan Deir al-Balah lebih jauh ke utara.

Perang Israel telah menewaskan 40.265 warga Palestina di Gaza. Banyak korban adalah wanita dan anak-anak.
Penulis: (sef/sef)