Manuver partai politik menjelang Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024-2029 semakin dinamis. Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera memiliki kesempatan besar untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Jakarta. PKS telah menyatakan kesiapan untuk berkoalisi dengan KIM karena pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) belum mendapatkan tiket untuk bertarung. PKS berusaha membangun komunikasi dengan partai lain untuk memastikan kesuksesan pasangan AMAN. Namun, hingga batas waktu yang telah ditentukan, belum ada kepastian mengenai tiket tersebut. Oleh karena itu, PKS sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan KIM yang akan mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta. Meskipun demikian, kecil kemungkinan PKS akan melepas dukungan dari Anies. Analis sosial-politik Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Musfi Romdoni, menilai bahwa PKS sedang melakukan strategi politik dengan memanfaatkan situasi yang ada. PKS ingin mendorong Anies untuk mengambil keputusan dengan memberikan tekanan melalui isu kotak kosong. Situasi tersebut membuat PKS mendapat keuntungan dalam pemberian tekanan kepada Anies. Meski memiliki dua opsi, PKS ingin kadernya maju sebagai calon wakil gubernur. Isu tawaran posisi wakil gubernur dari KIM dipandang sebagai upaya gertakan politik dari PKS.