Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia optimis bisa bersaing dengan lawannya dari Partai Republik, Donald Trump, dalam pemilihan presiden bulan November. Meskipun begitu, dia secara terbuka mengakui bahwa usianya yang tidak lagi muda dan memiliki banyak keterbatasan.
Biden mengungkapkan hal ini setelah debat yang dianggap lemah dan mengecewakan oleh rekan-rekan Partai Demokratnya. Dia mengatakan, “Saya tahu saya tidak lagi muda, hal ini sudah jelas. Saya tidak bisa berjalan dengan mudah seperti dulu, berbicara lancar seperti dulu, atau berdebat sebaik dulu.”
Dia juga menegaskan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi jika tidak yakin sepenuhnya bahwa dia bisa melaksanakan tugas tersebut. Kekhawatiran para pemilih pun meningkat setelah penampilan Biden yang terbata-bata dan kadang-kadang berbelit-belit dalam debat tersebut.
Meskipun Trump, yang berusia 78 tahun, juga menghadapi kritik atas kebohongannya selama debat, fokus utama masih tertuju pada Biden, terutama di kalangan Partai Demokrat. Beberapa anggota Partai Demokrat menolak untuk memberikan dukungan langsung terhadap pencalonan Biden, namun tokoh-tokoh senior seperti Bill Clinton dan Barack Obama tetap mendukungnya.
Editorial New York Times bahkan menyarankan agar Biden mundur dari pencalonan untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada Partai Demokrat dalam mengalahkan Trump dengan memilih kandidat lain. Namun, tim kampanye Biden mengatakan bahwa mereka berhasil mengumpulkan dana yang cukup untuk mempertahankan posisi Biden sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Jika Biden memutuskan untuk mundur, Partai Demokrat akan memiliki waktu kurang dari dua bulan untuk memilih penggantinya dalam konvensi nasional yang akan dimulai pada 19 Agustus. Proses ini berpotensi menjadi konflik internal yang berat dalam mencari pengganti Biden.
Namun, data awal menunjukkan bahwa hanya 48 juta orang Amerika yang menonton debat tersebut, yang jauh lebih sedikit dari jumlah penonton pada pertarungan kandidat pada tahun 2020. Biden, sebagai presiden tertua dalam sejarah Amerika, telah mendapatkan dukungan yang cukup untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Trump juga telah mengamankan posisinya sebagai calon presiden dari Partai Republik setelah mengalahkan penantang-penantangnya. Sehingga, pertarungan pemilu antara Biden dan Trump akan menjadi pertarungan yang sengit kedepannya.