Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pujian kepada Vietnam. Hal ini dikatakannya saat mengunjungi Hanoi, Rabu (19/6/2024) malam.
Dalam laporan Reuters, Putin menyatakan bahwa dia memuji langkah Vietnam yang mengambil posisi netral dalam konflik di Ukraina. Putin menyoroti netralitas Hanoi dengan cara negara tersebut tidak mengutuk serangan Rusia terhadap wilayah Ukraina Timur.
“Saya memuji Vietnam atas dukungannya terhadap pendekatan pragmatis untuk menyelesaikan krisis di Ukraina,” ujar Putin seperti yang dilansir dalam laporan khusus di surat kabar Nhan Dan.
Putin, yang terakhir kali mengunjungi Vietnam pada tahun 2017, juga menyatakan bahwa Rusia dan Vietnam memiliki pandangan yang sama mengenai situasi di kawasan Asia-Pasifik.
Selain masalah geopolitik, Putin juga menyoroti pentingnya Vietnam sebagai mitra dalam bidang energi dan perdagangan. Dia mengacu pada kerja sama antara Rusia dan Vietnam dalam sektor bahan bakar fosil di Laut China Selatan dan Rusia Utara.
“Gazprom membuka peluang baru untuk mengelola ladang gas di Vietnam. Perusahaan energi Rusia, Novatek, berencana meluncurkan proyek gas alam cair (LNG) di Vietnam,” tambah Putin.
Putin juga menyebutkan rencana pendirian pusat pengembangan energi nuklir di Vietnam dengan dukungan penuh dari lembaga nuklir Rusia, Rosatom.
“Ada juga rencana pendirian pusat ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di Vietnam dengan dukungan dari Rosatom, perusahaan energi nuklir milik negara Rusia,” ungkap Putin.
Lebih lanjut, Putin juga memuji kemajuan dalam bidang keuangan dan perdagangan antara kedua negara. Putin mengungkapkan bahwa transaksi dalam mata uang rubel dan dong menyumbang 60% dari pembayaran bilateral pada kuartal pertama tahun ini, meningkat dari lebih dari 40% tahun sebelumnya.
“Bank Usaha Patungan Vietnam-Rusia memainkan peran penting dalam memastikan transaksi keuangan yang dapat diandalkan,” kata Putin, merujuk pada lembaga pemberi pinjaman yang berbasis di Hanoi dan didirikan pada tahun 2006.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya:
Zelensky Mendadak Pecat Komandan Tertinggi Militer Ukraina, Ada Apa?
(luc/luc)