Seminar yang Digelar oleh FISIP UI tentang Tanggapan terhadap Penggunaan Spyware

by -225 Views
Seminar yang Digelar oleh FISIP UI tentang Tanggapan terhadap Penggunaan Spyware

FISIP UI Mengadakan Seminar untuk Menanggapi Penggunaan Spyware

Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (DHI FISIP UI) menyelenggarakan seminar dengan tema “Mencari Titik Tengah Demokrasi: Antara Keamanan Nasional dan Kebebasan Sipil”.

Seminar tersebut diadakan di Auditorium Ilmu Komunikasi FISIP UI dan melibatkan sejumlah pembicara terkemuka yang ahli di bidangnya. Tujuannya adalah memberikan pandangan mendalam mengenai topik yang dibahas. Seminar ini dipandu oleh Broto Wardoyo, seorang dosen di Departemen Hubungan Internasional FISIP UI, dan berlangsung dengan seru dan penuh wawasan.

Menurut Broto, penyelenggaraan seminar ini merespon laporan Amnesty International mengenai penggunaan spyware oleh pemerintah Indonesia. Seminar ini penting untuk memahami isu spyware dari berbagai perspektif agar bisa mendapatkan pemahaman yang seimbang.

Broto menekankan bahwa regulasi terkait isu ini harus lebih jelas dan konkret. Ketika negara mulai menerapkan sistem keamanan yang ketat di ruang digital, sering kali hak-hak sipil terancam.

Contoh yang paling sering terjadi adalah pembatasan kebebasan bersuara di ruang digital, dimana UU ITE seringkali disalahgunakan untuk menindak masyarakat sipil yang melakukan kritik. Oleh karena itu, keseimbangan antara keamanan nasional dan kebebasan sipil perlu diatur dalam regulasi yang kuat dan jelas.

Pada seminar ini, hadir sejumlah pakar seperti Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan BSSN RI, Wakil Kepala Densus 88 AT Polri, Pemimpin Redaksi GTV dan Ketua IJTI, serta beberapa peneliti dan dosen yang menjelaskan isu keamanan nasional dan kebebasan sipil dari sudut pandang yang berbeda.

Menurut Brigjen Pol I Made Astawa, kewenangan penyadapan harus diatur secara ketat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun, A J Simon Runturambi menyoroti potensi penyalahgunaan regulasi terkait keamanan siber yang dapat mengancam kebebasan sipil. Oleh karena itu, regulasi yang jelas dan pengawasan yang ketat penting dalam setiap operasi intelijen.

Source link