Pemerintah Thailand Akan Mencabut Status Legalitas Ganja pada Akhir 2024

by -80 Views
Pemerintah Thailand Akan Mencabut Status Legalitas Ganja pada Akhir 2024

Bangkok, CNBC Indonesia – Thailand akan kembali mengklasifikasikan ganja sebagai narkotika pada akhir tahun ini. Pernyataan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Thailand pada hari Rabu (8/5/2024).

Keputusan untuk menghapus status ganja yang bebas untuk rekreasional ini dianggap sebagai perubahan yang mengejutkan, mengingat hanya dalam dua tahun setelah Thailand menjadi salah satu negara pertama di Asia yang mendekriminalisasi penggunaan ganja untuk rekreasional.

Dilansir dari Channel News Asia, langkah ini diambil meskipun industri ritel ganja di dalam negeri sedang berkembang pesat, dengan puluhan ribu toko dan bisnis bermunculan di Thailand dalam dua tahun terakhir. Industri ini diprediksi akan bernilai hingga US$1,2 miliar pada tahun 2025.

“Saya ingin Kementerian Kesehatan mengubah regulasi dan mengklasifikasikan kembali ganja sebagai narkotika,” kata Perdana Menteri Srettha Thavisin melalui platform media sosial X.

“Izin penggunaan ganja harus terbatas hanya untuk tujuan kesehatan dan medis,” tambahnya.

Ganja telah diizinkan untuk penggunaan medis pada tahun 2018 dan rekreasional pada tahun 2022 di bawah pemerintahan sebelumnya. Namun, kritikus menilai liberalisasi ganja dilakukan terlalu terburu-buru sehingga menimbulkan kebingungan terkait peraturan dan regulasi.

Komentar Srettha datang setelah pertemuan dengan lembaga-lembaga yang terlibat dalam penanggulangan narkotika, di mana ia berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap obat-obatan terlarang dan meminta hasil yang jelas dalam 90 hari ke depan.

“Narkoba merusak masa depan negara, banyak generasi muda yang terlibat. Kita harus bertindak cepat, menyita aset para pengedar narkoba, dan memperluas program pengobatan,” ujarnya.

Ia juga meminta definisi kepemilikan narkoba menurut undang-undang direvisi dari “jumlah kecil” menjadi “satu pil” agar penegakan hukum lebih tegas.

Pemerintahan Srettha sebelumnya menyatakan bahwa mereka akan menerapkan undang-undang terkait ganja pada akhir tahun ini, yang akan melarang penggunaan ganja untuk rekreasional dan hanya memperbolehkannya untuk tujuan medis dan kesehatan.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai kapan ganja akan diklasifikasikan kembali sebagai narkotika atau proses apa yang harus dilalui terlebih dahulu.