Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan adanya ‘harta karun langka’ berupa kandungan lithium dengan potensi besar. Lithium itu tersimpan di wilayah Jawa Tengah khususnya di Grobogan, Bledug Kuwu.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan eksplorasi mengenai keberadaan lithium yang ada di wilayah Bleduk Kuwu tersebut.
“Lithium itu ada di antara ya mineral strategis dan mineral kritis. Jadi bagian yang juga harus dieksplor oleh Badan Geologi salah satunya kita sudah mengeksplor di Bledug Kuwu yang ppm (kandungan lithium) cukup besar kalau nggak salah dulu,” jelasnya saat ditemui di sela acara Forum Geologi Tata Lingkungan Nasional, di Gedung Bidakara Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Bukan hanya Bledug Kuwu yang dieksplorasi oleh Badan Geologi. Dia mengatakan wilayah lain juga terus dicari potensi lithiumnya termasuk wilayah yang kemungkinan memiliki kandungan lithium yang kecil.
“Semua, Bledug Kuwu spesifikasinya apa, karakteristiknya apa, sekitar daerah juga mempunyai karakterisrik, mempunyai potensi kemungkinan ada juga, kami mendekati seperti itu,” ujarnya.
Lebih spesifik, Wafid juga mengungkapkan pihaknya hingga saat ini masih melanjutkan ekplorasi potensi lithium yang ditaksir terdapat di wilayah Lumpur Lapindo Sidoarjo. “Terus (eksplorasi) Lumpur Sidoarjo kan sangat luas. Dari pusat semburan sampai hilirnya juga ditrace juga ada kandungan apa saja di situ,” tandasnya.
Terbaru, pemerintah Indonesia melalui Badan Geologi meresmikan kerja sama strategis dengan Eramet Indonesia untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik menuju pengembangan sektor transisi energi di Indonesia. Kerjasama itu diantaranya melakukan studi bersama pengembangan ‘harta karun langka’ atau lithium milik Indonesia di daerah.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM Irwandy Arif, menyampaikan kendaraan listrik kini sedang menjadi fokus Pemerintah di tengah upaya transisi energi dan memerlukan kerja sama, termasuk studi bersama, untuk pengembangannya.
“Studi bersama mengenai mineral-mineral kritis, terutama soal potensi cadangan litium di daerah yang belum dikembangkan di Indonesia, belum pernah dilakukan sebelumnya. Pada akhirnya, studi ini berperan untuk memahami potensi Indonesia dalam rantai pasok industri kendaraan listrik dan membantu mengembangkan strategi industri kendaraan listrik di Indonesia,” tutur Irwandy di Jakarta, dikutip Selasa (7/5/2024).
Adapun kemitraan ini mencakup studi bersama mengenai mineral kritis di Indonesia, termasuk di antaranya studi potensi sumber daya litium. Berbagai aspek mulai dari studi teknis, eksplorasi hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian dalam kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun tersebut.