APBN Q1 mencatat surplus Rp 8,1 Triliun dengan ketidakpastian Ekonomi Global

by -78 Views
APBN Q1 mencatat surplus Rp 8,1 Triliun dengan ketidakpastian Ekonomi Global

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa APBN 2024 masih mengalami surplus pada kuartal I. Surplus yang tercatat hingga kuartal I adalah sebesar Rp 8,1 triliun.

“Realisasi APBN hingga triwulan I mengalami surplus sebesar Rp 8,1 triliun atau 0,04% dari PDB,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2024, Jumat (3/5/2024).

Dia juga mengungkapkan bahwa dari sisi keseimbangan primer, APBN masih mencatatkan surplus sebesar Rp 122,1 triliun. Selain itu, rasio utang juga masih di bawah 40% dari PDB.

“Dengan rasio utang terjaga di 38,79% dari PDB,” tambahnya.

Sri Mulyani menyebut kinerja APBN di kuartal I ini dapat dikatakan baik, karena APBN masih memiliki surplus meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi global. Surplus yang dicapai APBN 2024 jauh dari tahun sebelumnya, dimana pada kuartal I 2023 APBN mengalami surplus sebesar Rp 128,5 triliun atau 0,61% dari PDB.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan telah memprediksi bahwa surplus APBN 2024 akan lebih kecil daripada tahun sebelumnya. Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan bahwa surplus APBN tahun ini tidak akan sebesar tahun sebelumnya.

Isa menjelaskan bahwa kondisi APBN yang tidak sekuat tahun sebelumnya telah diprediksi oleh Kemenkeu. Hal ini disebabkan oleh belanja negara yang cukup besar pada awal tahun ini karena pelaksanaan Pemilu.

Isa menegaskan bahwa ke depannya akan terjadi normalisasi belanja negara dan berharap dapat mengelola surplus-defisit meskipun tidak sebesar tahun sebelumnya.