Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) beserta sejumlah negara lain bersatu untuk mengecam China. Kali ini terkait tindakan pemerintahan Xi Jinping di Laut China Selatan.
Filipina dan Jepang bersama AS memberikan peringatan terhadap tindakan tersebut. Laut China Selatan dikenal sebagai wilayah yang dipersengketakan oleh sejumlah negara, termasuk Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah meningkatkan aktivitasnya di wilayah tersebut, termasuk hubungannya dengan Filipina. Presiden Ferdinand Marcos menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan balasan terhadap apa yang dilakukan oleh China.
Lokasi perselisihan antara China dan Filipina terletak di Second Thomas Shoal. Para penjaga pantai China dilaporkan menggunakan meriam air terhadap kapal yang mengirimkan kontingen pelaut yang tinggal di kapal Sierra.
Wilayah itu terletak sejauh 200 kilometer dari Palawan di bagian barat Filipina.
Dalam keterangan bersama, pemimpin AS, Jepang, dan Filipina menyatakan bahwa aktivitas China sangat berbahaya. Mereka juga mengatakan bahwa mereka sangat prihatin terhadap tindakan tersebut.
“Mereka menyatakan keprihatinan serius terhadap perilaku berbahaya dan agresif Republik Rakyat China di Laut China Selatan,” ujar mereka seperti yang dikutip oleh Al Jazeera pada Jumat (12/4/2024).
Mereka juga mengingatkan untuk menghormati hak kedaulatan negara dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Aturan ini juga diatur dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982.
Sebagai informasi, China mengklaim sebagian besar wilayah di Laut China Selatan dengan sembilan garis putus-putus, namun klaim tersebut telah ditolak oleh Pengadilan Internasional pada tahun 2016.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Xi-Biden Perkuat Kerja Sama, Kurangi “Ketegangan” AS-China?
(npb/wur)
