Update Terbaru: Jumlah Korban dan Putin Memilih Ukraina sebagai Tersangka Penembakan di Moskow

by -166 Views
Update Terbaru: Jumlah Korban dan Putin Memilih Ukraina sebagai Tersangka Penembakan di Moskow

Rusia merayakan hari berkabung nasional pada Minggu (24/2/2024) setelah terjadi insiden pembantaian di gedung konser Moskow yang menewaskan 137 orang. Negara Islam (IS/ISIS) mengklaim bertanggung jawab dan tersangka pertama telah muncul di pengadilan.

Pengadilan distrik Basmanny Moskow memerintahkan Dalerdjon Barotovich Mirzoyev, seorang warga negara Tajikistan, untuk ditahan sambil menunggu penyelidikan terorisme. Mirzoyev telah mengakui kesalahannya.

Presiden Vladimir Putin berjanji untuk menghukum pelaku di balik serangan tersebut dan menyatakan bahwa keempat pria bersenjata yang terlibat telah ditangkap saat mencoba melarikan diri ke Ukraina. Pihak Kyiv menyangkal keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.

Serangan itu terjadi di Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, pinggiran utara Moskow, di mana setidaknya 137 orang tewas, termasuk tiga anak-anak, dan gedung tersebut kemudian dibakar. Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Eropa yang diklaim oleh ISIS.

Kelompok ISIS menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh empat pejuang ISIS yang bersenjatakan senapan mesin, pistol, pisau, dan bom api sebagai bagian dari perang yang mereka jalani. Setelah menembaki penonton, para pelaku membakar gedung tersebut.

Moral masyarakat Rusia merosot setelah insiden tersebut, dengan banyak orang merasa kehilangan dan sedih. Museum, teater, dan bioskop ditutup sebagai bentuk penghormatan, dan para pelayat terus datang ke lokasi serangan untuk meletakkan bunga.

Putin menuduh Ukraina terlibat dalam serangan tersebut, namun Ukraina membantah tuduhan tersebut. Washington juga menegaskan bahwa ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan tersebut.

Serangan ini merupakan yang paling mematikan di Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan pada tahun 2004. Kementerian Situasi Darurat Rusia tengah membersihkan puing-puing dan bangunan yang rusak akibat serangan tersebut. Lebih dari 5.000 orang mendonorkan darah mereka sebagai bentuk dukungan bagi korban serangan tersebut.