Pelatih Peltu TNI (Purn) Bayani

by -388 Views
Pelatih Peltu TNI (Purn) Bayani

Peltu Bayani adalah seorang prajurit Papua yang terkenal di kopassus. Orangnya tenang, berani, memiliki kemampuan menembak dan membaca jejak yang luar biasa, dan dalam operasi di Papua, dia biasanya tidak menggunakan sepatu, hanya memakai celana pendek. Bayani direkomendasikan kepada saya oleh senior saya saat itu, Mayor Zacky Anwar, yang mengenal Bayani dari operasi di Irian Barat. Menurut Pak Zacky Anwar, Bayani adalah prajurit yang luar biasa di lapangan dan memiliki teknik lapangan yang hebat serta kekuatan fisik yang kuat.

Bayani dikenal sebagai prajurit yang berani, bahkan pernah menyusup ke kamp gerilya musuh sendirian tanpa senjata. Dia berhasil merebut senjata dari para penjaga musuh dan membawa mereka kembali sebagai tahanan. Bayani adalah seorang prajurit yang selalu tersenyum, suka bercanda, dan keren. Untuk saya, jika ada Rambo di TNI, saya kira Bayani bisa memenuhi syarat untuk menjadi Rambo. Dia memiliki kemampuan untuk menginfiltrasi ke kamp musuh dan berhasil merebut lebih dari 100 senjata dari tangan musuh.

Satu kisah yang ingin saya ceritakan tentang Peltu Bayani terkait operasi pembebasan sandera Mapenduma di Papua pada tahun 1996. Saya ditugaskan oleh Pak Feisal Tanjung untuk menghadapi kelompok GPK yang telah menyandera sejumlah peneliti. Saya membentuk tim inti pembaca jejak yang terdiri dari pasukan Kopassus dan pasukan Kodam Cenderawasih, yang semuanya berasal dari Papua. Kami memberi nama Tim Kasuari, dengan dipimpin langsung oleh Bayani. Tugas mereka adalah masuk ke daerah yang paling sulit.

Operasi Mapenduma adalah operasi yang sangat sulit karena lokasi penyanderaan berada di tengah hutan. Kami terkendala dengan minimnya peralatan dan data intelijen yang kurang akurat. Kami hanya memiliki satu peta wilayah yang terbuat dari tangan dan GPS standar sipil. Namun, keberadaan GPS tersebut sangat membantu karena geografi daerah sulit.

Saat kami hendak memutuskan sasaran, seorang pakar dari Inggris mengatakan bahwa mereka telah berhasil memasang alat beacon untuk menentukan lokasi yang tepat. Namun, Bayani menepis informasi tersebut dengan mengatakan bahwa tidak mungkin sasaran operasi berada di lokasi yang dimaksud karena tidak ada air di sana. Saya memilih untuk percaya pada instingnya dan menyerang enam sasaran lainnya sesuai dengan hasil kajian tim intelijen saya. Akhirnya, kami berhasil membebaskan sandera walaupun dengan jatuhnya beberapa korban.

Keberhasilan operasi pembebasan sandera Mapenduma ini telah mengangkat wibawa TNI dan Republik Indonesia. Bayani telah berperan besar dalam menyelamatkan wajah bangsa Indonesia dengan kecerdasan dan keberaniannya. Kesuksesan ini telah membentuk gaya kepemimpinan dan wawasan saya tentang pentingnya tentara yang unggul bagi kemerdekaan, kedaulatan, dan keselamatan suatu bangsa.

Source link