Berjuang Sama Saya Mayor Jenderal TNI (Purn) Suhartono Suratman

by -110 Views
Berjuang Sama Saya Mayor Jenderal TNI (Purn) Suhartono Suratman

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Tono Suratman adalah junior saya yang satu tahun lebih muda. Kami sering bersama. Meskipun berbeda satu tahun, saya sangat akrab dengannya. Bisa dikatakan dia seperti adik kandung saya sendiri. Saat masih bujangan, kami sering tinggal di rumah orang tua saya di Kebayoran Baru, di Jalan Kertanegara nomor 4. Saat itu saya sebagai Danki, dia sebagai Danton 1, akhirnya kami berangkat bersama ke Timor Timur. Dia ikut di Nanggala 28. Saya dengan nama sandi Kancil, dia memimpin peleton 1 dengan nama sandi Kancil Satu. Di situlah saya melihat bagaimana Pak Tono sebagai perwira lapangan.

Sejak muda, sejak menjadi taruna, Pak Tono sangat aktif dalam olahraga. Pernah masuk tim nasional anggar. Dia juga tim renang AKMIL. Beliau juga penembak yang hebat. Saat menjadi perwira muda di Kopassus, dia menonjol. Saat saya menjadi Wakil Komandan Den-81, saya menyarankan kepada Pak Luhut sebagai Komandan Den-81 untuk mengangkat Pak Tono sebagai Komandan Pasukan Katak Den-81. Sejak itu saya sering pergi operasi bersama Pak Tono Suratman.

Dalam perjalanannya, dia akhirnya menjadi komandan grup Parako di Kopassus. Dia juga menggantikan saya sebagai Danpusdikpassus. Kemudian dia juga memimpin satuan tugas Rajawali yang terdiri dari kompi-kompi terbaik dari semua Kodam. Kompi-kompi tersebut kita latih khusus dalam taktik-taktik antigerilya yang kita sebut dengan latihan pasukan pemburu. Setelah dia latih, satuan tugas Rajawali diturunkan di Timor Timur. Satgas ini sangat efektif. Rajawali pemburu inilah menjadi cikal bakal dari Batalyon Raider yang dibentuk oleh Jenderal Ryamizard Ryacudu sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Dalam penilaian tersebut, saya ingin mengatakan bahwa Pak Tono dalam perjalanannya selain atlet anggar, dia juga penembak yang jitu. Dia juga perenang yang hebat, sehingga dia memimpin Pasukan Katak di Detasemen 81. Jabatannya adalah sebagai komandan Tim Pasukan Katak. Latihannya dengan Kopaska Angkatan Laut. Selain itu, ia juga penyelam dan penerjun freefall yang hebat.

Biasanya seseorang yang jago freefall tidak pandai menyelam, atau sebagai penyelam tidak bagus freefall. Tapi Pak Tono jago dalam keduanya sebagai Pasukan Katak. Pak Tono juga hebat karate, sehingga saya mengatakan bahwa beliau adalah Perwira Angkatan Darat yang bisa menjadi contoh dan idola bagi anak buah dan generasi penerus.

Saat saya menjadi Menteri Pertahanan, kami bertekad untuk memperbaiki SMA Taruna Nusantara yang merupakan bentukan dan di bawah naungan Kementerian Pertahanan. SMA Taruna Nusantara dibentuk oleh Pak Benny Moerdani. Saat itu saya sebagai perwira muda Mayor, sempat ikut menyusun konsep awal daripada SMA Taruna Nusantara untuk Pak Benny Moerdani.

Saat saya menjadi Menteri Pertahanan, saya mencari orang yang cocok untuk menjadi kepala sekolah. Saya bertanya, “apakah Pak Tono Suratman bersedia untuk menjadi Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara?”

“Bersedia,” jawab Pak Tono.

Bayangkan, jiwa besar dan patriotisme orang ini. Dia sempat menjadi asisten pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat. Dia sempat menjadi Pangdam Kalimantan. Sudah pensiun, tapi bersedia jadi kepala sekolah SMA Taruna Nusantara. Dia menilai SMA Taruna Nusantara sebagai wadah penggemblengan kader-kader unggul untuk bangsa dan negara. Wadah penggemblengan calon-calon perwira tinggi yang unggul. Pak Tono adalah junior saya yang patut juga dipelajari leadership-nya oleh generasi penerus.

Bagi perwira muda yang bercita-cita menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka menembak dengan baik, dan bisa melakukan bela diri yang baik, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan ditanamkan dalam diri prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/berjuang-sama-saya-mayor-jenderal-tni-purn-suhartono-suratman/

Source link