Pembebasan Bangladesh – prabowo2024.net

by -89 Views
Pembebasan Bangladesh – prabowo2024.net

Ditulis oleh Mayor Jenderal Sukhwant Singh

Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto. Bab III: Catatan Utama Buku-Buku Strategi Militer]

“Angkatan Darat India adalah tentara terbesar ketiga di dunia dengan 1,3 juta prajurit. Karena India memiliki perbatasan darat 3300 KM dengan Tiongkok, dan 4000 KM dengan Bangladesh. Strategi dan kemampuan Angkatan Darat India sangat vital dalam mempertahankan kedaulatan dan keamanan India.”

Jika kita ingin membangun Angkatan Darat yang tangguh, kita harus belajar dari India. Sejak India memisahkan diri dari Inggris tahun 1947, Angkatan Darat India telah menghadapi setidaknya lima konflik besar.

Walau juga membahas operasi-operasi lain yang dilancarkan AD India, buku yang ditulis oleh Mayor Jenderal Sukhwant Singh ini fokus ke taktik dan strategi AD India di Perang Pembebasan Bangladesh.

Perang Bangladesh dipicu oleh aksi kelompok separatis “Mukti Bahini” di provinsi Pakistan Timur untuk mendirikan negara independen. Tentara Pakistan menggunakan kekerasan berlebih dalam menghadapi pasukan gerilya Mukti Bahini, yang menyebabkan 10 juta warga Pakistan Timur lari ke India, dan 30 juta warga kehilangan rumah.

Atas alasan kemanusiaan, AD India beraliansi dengan Mukti Bahini untuk mencegah krisis kemanusiaan berlanjut. Karena AD India mengirimkan senjata dan perbekalan ke Mukti Bahini, tentara Pakistan melancarkan serangan pendahuluan ke pelabuhan-pelabuhan udara yang digunakan oleh AU India di bagian India utara. Pengeboman pelabuhan udara ini memicu turunnya AD India ke Pakistan timur.

Yang menjadi sangat menarik dan bisa kita pelajari dari kejadian ini adalah bagaimana AD India menggunakan intelijen lapangan untuk benar-benar mengetahui kekuatan tentara Pakistan. Dengan mengetahui persis jumlah pasukan dan kemampuan logistik Pakistan, dibantu dengan blokade udara dan air oleh AL dan AU India agar Pakistan tidak dapat menerima bantuan logistik, Letnan Jenderal Jangjit Singh Arora bisa memaksa Letnan Jenderal Amir Khan Niazi menyerahkan 93.000 tentara Pakistan ke India.