Kelompok AS Mengungkap Tindakan Israel yang Melumpuhkan Gaza

by -155 Views
Kelompok AS Mengungkap Tindakan Israel yang Melumpuhkan Gaza

Jakarta, CNBC Indonesia – Human Right Watch (HRW), kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Amerika Serikat (AS), menuduh Israel melakukan kejahatan perang dengan membuat orang-orang kelaparan di Jalur Gaza. HRW mengatakan pasukan Israel dengan sengaja menghalangi pengiriman air, makanan dan bahan bakar, menghancurkan daerah pertanian, dan merampas 2,3 juta penduduk Gaza dari benda-benda yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka. “Pemerintah Israel menggunakan kelaparan warga sipil sebagai metode peperangan di Jalur Gaza yang diduduki,” kata HRW dalam sebuah laporan, seperti dikutip Reuters pada Senin (18/12/2023). “Para pemimpin dunia harus bersuara menentang kejahatan perang yang menjijikkan ini,” tambahnya. Laporan HRW juga muncul setelah Paus Fransiskus menuduh Israel melakukan “terorisme” pasca adanya laporan pembunuhan dua wanita Kristen oleh militer Israel di sebuah kompleks gereja. Sebagai informasi, sesaat setelah serangan balasan terjadi, Israel langsung mengumumkan blokade total Jalur Gaza yang mencakup larangan memasok makanan, air, bahan bakar minyak, dan memutus aliran listrik untuk memerangi kelompok bersenjata Hamas. Di sisi lain, belum ada tanggapan segera terhadap laporan HRW dari Israel, tetapi Negeri Zionis ini telah membantah bahwa mereka menargetkan warga sipil. Israel juga mengatakan mereka berusaha memfasilitasi bantuan kepada warga Gaza sambil menghambat pasokan ke ribuan pejuang Hamas yang beroperasi dari terowongan. Dalam pemboman terbaru, 90 warga Palestina tewas di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara pada Minggu. Radio Hamas Aqsa melaporkan serangan terhadap rumah sakit utama Gaza, Al Shifa. Di Deir al-Balah, Gaza tengah, petugas medis mengatakan 12 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka, sementara di Rafah di selatan, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menyebabkan sedikitnya empat orang tewas. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sendiri telah berjanji tidak akan berhenti melakukan pemboman dan pengepungan di daerah Gaza yang berpenduduk padat, di mana sekitar 19.000 warga Palestina telah terbunuh selama serangan berlangsung. [Gambas:Video CNBC] (luc/luc)