Pemerintah Presiden Joko Widodo akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Program Strategi Nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Evaluasi yang mulai dilakukan pada Januari 2024 itu dilakukan untuk mengetahui kinerja program-program tersebut.
“Sesuai arahan Presiden di Januari nanti arahan evaluasinya untuk PSN dan KEK kami diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh mengenai capaian target kinerjanya,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso di Sheraton Resort Beach di KEK Tanjung Kelayang, Belitung dikutip Kamis (14/12/2023).
Susiwijono mengatakan evaluasi kinerja itu akan dilakukan hingga pertengahan 2024. Untuk PSN dan KEK yang tidak menunjukan progres dan perkembangan yang signifikan, kata dia, pihaknya diminta untuk tidak segan mencabut fasilitas tersebut.
“Kami diminta tidak segan mencabut fasilitas KEK dan PSN,” tegas Suswijono.
Arahan Presiden, kata Susiwijono, tersebut bertujuan agar PSN dan KEK bisa benar-benar berkembang. Sebab, dengan segala insentif fiskal yang disediakan KEK dan PSN seharusnya mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya.
“Pak Presiden ingin PSN dan KEK yang betul-betul real dan bisa berkembang,” ujar dia.
Susiwijono menjelaskan sekalipun hasil evaluasi nantinya menunjukkan bahwa suatu PSN atau KEK akan dicabut, bukan berarti proyek tersebut akan berhenti. Dia mengatakan fasilitas PSN atau KEK itu bisa saja akan diganti dengan fasilitas kawasan yang lain. “Kalau kita cabut bukan berarti proyek atau kawasannya kita tutup, tidak,” kata dia.
Meski evaluasi akan dilakukan, Susiwijono menjelaskan target investasi di KEK tahun 2023 sebenarnya telah melebihi target. Menjelang akhir 2023, kata dia, jumlah investasi yang masuk ke 20 KEK yang ada di Indonesia telah mencapai Rp 62,9 triliun. Itu artinya telah melampau target sebanyak Rp 62,2 triliun pada 2023.
Secara akumulatif, keberadaan 20 KEK yang beroperasi berhasil mencatatkan kesuksesan dan memberikan kontribusi dengan capaian investasi secara kumulatif hingga triwulan ke-IV tahun 2023 sebesar Rp 167,2 triliun dan mampu membuka lapangan kerja baru sebanyak 113.038 orang secara kumulatif.
