Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa saat ini harga listrik dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) semakin terjangkau. Menurutnya, harga listrik dari pembangkit EBT yang murah ini sejalan dengan inovasi yang terus berkembang setiap tahunnya.
Dulu, biaya pokok produksi listrik terendah berasal dari PLTU batu bara dengan harga sekitar 5,5 sen per kwh lima atau tujuh tahun yang lalu. Namun saat ini, harga listrik dari pembangkit EBT sudah mulai bersaing dengan harga tersebut.
Sebagai contoh, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sekarang menawarkan harga listrik murah sekitar 4,5 sen per kwh, sementara Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sekitar 5,5 sen per kwh.
Darmawan optimistis bahwa penambahan pembangkit jenis PLTS dan PLTB di masa depan akan mengurangi biaya pokok produksi dibanding lima tahun yang lalu. Menurutnya, penambahan EBT di masa depan bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik.
