Gaza, CNBC Indonesia – Militer Israel diperkirakan akan mengintensifkan serangan daratnya di Gaza. Menurut laporan terbaru, tank-tank pasukan Israel akan menuju pusat kota Khan Younis setelah malam penembakan artileri terus-menerus dan bentrokan di sekitar Gaza. Tidak hanya di Gaza, pasukan Israel juga bergerak di Tepi Barat yang diduduki. Di sana, pasukan Zionis dilaporkan menangkap lebih banyak warga Palestina dalam beberapa penggerebekan. Pelapor khusus PBB menyatakan bahwa “pembantaian warga sipil harus dihentikan” dengan situasi rumah sakit di Gaza yang berjuang untuk menangani lonjakan jumlah warga Palestina yang membutuhkan perawatan darurat. Amerika Serikat (AS) dilaporkan memberlakukan sanksi terhadap Israel. Berikut adalah update terbaru situasi Gaza seperti yang dikumpulkan oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Rabu (6/12/2023).
Korban Tewas Tembus 16 Ribu
Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), seperti dilansir oleh Al Jazeera, mencatat bahwa setidaknya ada 16.248 korban tewas di Gaza, termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita per Rabu. Sedangkan 43.616 orang, termasuk 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan, sementara 7.600 warga dilaporkan hilang di Gaza. Di Tepi Barat, tercatat 262 orang tewas, termasuk 63 anak-anak dan lebih dari 3.365 orang luka-luka.
Menurut laporan, setidaknya 63 jurnalis telah tewas sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) melaporkan bahwa sebanyak 56 jurnalis Palestina, empat jurnalis Israel dan tiga jurnalis Lebanon telah tewas.
Pertempuran Sengit di Khan Younis
Militer Israel bersiap menghadapi pertempuran sengit selama berhari-hari di Khan Younis, wilayah yang dianggap sebagai benteng utama Hamas di mana banyak pemimpin kelompok tersebut berada. Militer Israel disarankan untuk bergerak hati-hati di sana karena mereka yakin banyak tawanan juga mungkin berada di sana. Laporan memperkirakan bahwa operasi militer Israel akan diperpanjang empat atau lima minggu hingga pertengahan Januari.
Serangan Israel di Tepi Barat
Serangan Israel tidak hanya ke Gaza, tetapi juga ke Tepi Barat. Pasukan Israel dilaporkan menggerebek kamp pengungsi Balata di kota Nablus di wilayah yang diduduki itu. Akibatnya, empat orang terluka, satu dalam kondisi kritis. Sementara itu, pasukan Israel juga dilaporkan menangkap seorang warga Palestina, Ali Odeh, di kamp Balata. Belum diketahui secara jelas apakah Odeh terkait dengan kelompok Hamas atau tidak.
Militer Israel Sebut Serang 250 Sasaran Gaza Sehari
Menurut Israel, mereka telah menyerang 250 sasaran di Gaza dalam sehari, sesuai dengan arahan bagi personel militer Israel untuk menemukan dan menghancurkan senjata, terowongan bawah tanah, dan bahan peledak Hamas.
Gaza Jadi Tempat Paling Berbahaya
PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa situasi di Gaza “semakin buruk setiap menitnya”. Gelombang pengungsian lainnya sedang terjadi di Gaza karena semua tempat penampungan sudah melebihi kapasitas. “Gaza salah satu tempat paling berbahaya di dunia,” sebut UNRWA.
Biden Didesak Buat Gencatan Senjata Permanen
Presiden AS Joe Biden kembali menerima protes warga. Sekelompok pekerja magang di Gedung Putih memberikan tekanan internal kepadanya untuk menyerukan gencatan senjata permanen.
AS Sanksi Israel
AS mengumumkan akan memberi sanksi ke warga Israel pada Tepi Barat yang diduduki dan mencari kerusakan. Sanksi pembatasan visa mulai berlaku 5 Desember 2023.
Erdogan Kecam Rencana Netanyahu di Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencemooh rencana Israel untuk menciptakan “zona penyangga demiliterisasi” di Gaza dan menegaskan bahwa masa depan Gaza harus berada di tangan Palestina.
Taktik Canggih Hamas
Hamas dilaporkan menggunakan taktik yang semakin canggih untuk melawan serangan Israel. Ini termasuk penggunaan drone peledak dan senjata lain yang lebih maju.
Itulah situasi terbaru yang terjadi di Gaza, Palestina, yang semakin memanas akibat serangan Israel. Semoga ada jalan keluar damai untuk membawa perdamaian bagi kedua belah pihak.