Jakarta, CNBC Indonesia – Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh rencananya akan diperpanjang hingga ke wilayah Kopo mendekati wilayah Kota Bandung, Jawa Barat. Saat ini titik akhir Kereta Cepat Whoosh ada di Stasiun Tegalluar yang berlokasi di Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Lalu kapan Kereta Cepat Whoosh tembus Kota Bandung?
Untuk sampai ke Kota Bandung, penumpang Kereta Cepat Whoosh harus transit di Stasiun Padalarang. Kemudian pindah ke kereta feeder yang sudah disediakan KAI menuju Stasiun Hall, Bandung.
Kementerian Perhubungan pun sudah menampung usulan tersebut. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal pun mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah mengkaji usulan tersebut.
“Masih kami kaji. Ini kan kereta cepat, kalau kereta cepat berhenti jarak pendek kan jadi tidak cepat,” katanya kepada CNBC Indonesia seperti ditulis Sabtu (2/12/2023).
Adapun Kopo merupakan salah satu pintu masuk melalui jalan tol menuju kota Bandung selain Pasteur dan Koja. Posisi Kopo cenderung di wilayah Selatan. Risal pun mempertimbangkan posisi stasiun kereta cepat nantinya ada di dekat pintu tol.
“Tapi tetap harus kami kaji,” sebut Risal.
Foto: Ledakan jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh/Dok: KCIC
Ledakan jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh/Dok: KCIC |
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut kemungkinan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan ditambah hingga daerah Kopo, Kota Bandung. Hal ini dia ungkapkan dalam diskusi bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), serta Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, juga Kementerian Perhubungan.
“Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC karena ini kereta cepat Jakarta-Bandung ya harusnya berhenti benar-benar di Bandung,” ujar Moeldoko dalam keterangan resmi.
Sementara itu, Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menerangkan bahwa usulan pengembangan stasiun kereta api cepat di daerah Kopo sudah menjadi pertimbangan. Namun belum dapat dilaksanakan terkait dengan keterbatasan pendanaan serta izin penggunaan lahan di daerah tersebut.
“Terdapat lahan sekitar 30 hektare di Kopo dan itu memungkinkan (dibangun stasiun), tetapi KCIC belum ada dana untuk itu,” ucapnya.
Senada dengan hal tersebut, Plt Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi, Rifky Setiawan menyebutkan perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai pembangunan stasiun di Kopo. Saat ini, fokus pendanaan dilakukan terhadap 4 stasiun yang sudah beroperasi yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.
“Kalau nanti dibutuhkan 1 stasiun lagi, kami (Kemenkomirnves) akan menyoroti dari sisi pendanaan,” ungkapnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ternyata Kereta Cepat Whoosh Laku lho, Ini Bukti-Buktinya
(wur/wur)