Pemerintah tengah merencanakan larangan penjualan rokok secara eceran atau ketengan, namun para pedagang mulai memberikan pertentangan. Para pedagang ini memiliki alasan tersendiri mengenai kenyamanan mereka dalam menjual rokok secara ketengan, salah satunya adalah karena lebih menguntungkan.
Sebagian pedagang memilih menjual rokok secara ketengan karena selisih keuntungannya jauh lebih besar dibandingkan dengan menjual per bungkus sekaligus. Hal ini membuat penjualan rokok secara ketengan menjadi pilihan yang lebih disukai oleh para pedagang.
Namun, rencana larangan ini mendapat penolakan dari pedagang yang menilai bahwa penjualan rokok tetap memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara. Selain itu, banyak konsumen yang lebih memilih membeli rokok secara ketengan, seperti para pelanggan ojek online.
Alasan utama konsumen memilih rokok secara ketengan adalah karena tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar sekaligus dan juga terasa lebih ringan. Namun, pemerintah berencana melarang penjualan produk tembakau dan rokok elektrik menggunakan mesin layan diri, kepada anak di bawah usia 18 tahun dan perempuan hamil, secara eceran satuan per batang (kecuali cerutu dan rokok elektronik), dengan memajang produk tembakau dan rokok elektronik, serta menggunakan jasa situs dan aplikasi elektronik komersial dan media sosial.
