Israel Melintasi Wilayah Gaza, Netanyahu Menyampaikan Pesan Kepada Hamas

by -139 Views

Israel mulai operasi di Kota Gaza.
Israel mengatakan pasukannya telah mulai beroperasi di pusat Kota Gaza dan sedang memburu pemimpin Hamas yang terjebak di dalam bunker.
Penduduk Gaza melaporkan bahwa tank-tank Israel telah diposisikan di pinggiran Kota Gaza, markas Hamas di utara wilayah tersebut. Israel sebelumnya menyatakan bahwa mereka telah mengepung Kota Gaza dan akan segera menyerangnya untuk memusnahkan pejuang Hamas yang sebelumnya menyerang kota-kota Israel di seberang perbatasan.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan bahwa pasukan Israel sedang beroperasi di jantung Kota Gaza dan telah mengisolasi pemimpin paling senior Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, di dalam bunkernya. “Pasukan IDF (militer Israel)… datang dari utara dan selatan. Mereka menyerbu dengan koordinasi penuh antara pasukan darat, udara dan laut,” kata Gallant.
Israel mengatakan militan Hamas menembakkan rudal anti-tank ke pasukan Israel dari rumah sakit terdekat dan tentara menemukan senjata disembunyikan di sebuah sekolah di Gaza utara. Dikabarkan bahwa perang tersebut telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, sekitar 40% di antaranya anak-anak.bagai episode paling berdarah dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa generasi.
Komisaris Hak Asasi Manusia PBB Volcker Turk mengatakan bahwa ini merupakan pembantaian selama satu bulan penuh yang telah menyebabkan penderitaan dan pertumpahan darah di wilayah tersebut. Ia juga menyerukan agar warga sipil pindah ke selatan demi keselamatan mereka sendiri.
Sedangkan para pejabat kesehatan Palestina mengatakan bahwa sedikitnya 23 orang tewas dalam dua serangan udara terpisah Israel pada Selasa pagi di kota Khan Younis dan Rafah di Gaza selatan.
Diskusi diplomatik tentang bagaimana Gaza dapat diperintah setelah perang telah mempertimbangkan pengerahan pasukan multinasional, pemerintahan sementara yang dipimpin Palestina tidak termasuk Hamas, peran keamanan dan pemerintahan sementara untuk negara-negara Arab tetangga, dan pengawasan sementara PBB terhadap daerah kantong tersebut.