Penurunan Harga Minyak Sawit RI dan Kondisi Biang Keroknya

by -180 Views
Penurunan Harga Minyak Sawit RI dan Kondisi Biang Keroknya

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) saat ini mengalami penurunan tajam setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam sejarah. Pada Mei 2022, harga CPO naik 24,52% menjadi 7.104 ringgit/ton. Namun, saat ini harga CPO turun menjadi 3.781 ringgit/ton atau sekitar US$ 797,76 per ton. Hal ini merupakan penurunan sebesar 12,03% dari harga awal tahun yang sebesar 4.253 ringgit/ton.

Penurunan harga CPO ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan minyak bunga matahari dari Rusia dan Ukraina setelah sebelumnya terhenti akibat perang. Harga minyak bunga matahari saat ini mencapai US$ 845 per ton.

CEO Westbury Group, Abdul Rasheed Janmohammed, menyebutkan bahwa harga minyak bunga matahari yang lebih rendah dibandingkan minyak kedelai menyebabkan harga semua jenis minyak nabati turun, termasuk CPO. Ia memperkirakan bahwa kondisi ini akan berlangsung lama.

Meskipun demikian, Abdul Rasheed melihat adanya potensi kenaikan harga CPO karena produksi yang lebih rendah di Indonesia dan Malaysia. Hal ini dapat menstabilkan harga CPO.

Eksekutif Direktur The Solvent Extractor’s Association of India B.V. Mehta menjelaskan bahwa penurunan harga minyak bunga matahari di bawah CPO disebabkan oleh peningkatan penjualan oleh Rusia dan Ukraina. India, sebagai konsumen CPO terbesar, saat ini lebih memilih minyak bunga matahari untuk kebutuhan dalam negeri dan kilangnya. Kondisi ini membuat minyak sawit Indonesia kurang kompetitif.

Dalam kesimpulannya, artikel ini menyebutkan bahwa harga CPO turun drastis akibat melimpahnya pasokan minyak bunga matahari. Namun, terdapat potensi kenaikan harga CPO dalam jangka panjang karena produksi yang lebih rendah di Indonesia dan Malaysia.