Pada hari ke-21 serangan Israel ke Jalur Gaza semakin intens dilakukan. Konflik antara Israel dan kelompok Hamas dari Palestina juga sudah meluas ke wilayah Tepi Barat (West Bank) dan negara-negara sekitarnya.
Berikut adalah beberapa update terkait perang tersebut seperti yang dikutip oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Jumat (27/10/2023).
Jumlah korban dalam serangan udara Israel selama 24 jam terakhir dilaporkan oleh otoritas kesehatan Gaza mencapai 481 orang tewas. Total jumlah warga Palestina yang terbunuh sejak dimulainya konflik ini adalah 7,028 orang, dengan 66% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Pada serangan terbaru di kota Khan Younis di Gaza selatan, jumlah korban tewas meningkat menjadi 15 orang.
Berdasarkan laporan Al Jazeera, sebanyak 30 jurnalis juga dilaporkan tewas selama meliput perang Israel. Jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh sejak 7 Oktober adalah 25 orang, sementara empat jurnalis Israel dan satu jurnalis Lebanon juga tewas dalam konflik tersebut.
Pasukan militer Israel memblokir akses ke Masjid Al-Aqsa sebelum salat Jumat, sehingga hanya sedikit orang yang diperbolehkan masuk. Beberapa pria juga dilaporkan mengalami kekerasan fisik oleh polisi Israel di Lion’s Gate, pintu masuk normal Al-Aqsa.
Sebuah roket menghantam sebuah gedung di Tel Aviv dan melukai tiga orang. Layanan ambulans Magen David Adom melaporkan bahwa seorang pria berusia 20 tahun mengalami luka sedang dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Ichilov. Setidaknya delapan roket lain yang diluncurkan ke Tel Aviv berhasil dicegat.
Sayap militer Hamas melaporkan berhasil menghadang operasi pasukan Israel di pantai Rafah di Gaza selatan. Pasukan Israel yang terkepung akhirnya melarikan diri ke laut, meninggalkan sejumlah amunisi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa setidaknya 94.000 liter bahan bakar diperlukan setiap hari untuk menjaga operasi penting tetap berjalan di 12 rumah sakit besar di Gaza. WHO juga memperingatkan bahwa kekurangan bahan bakar dan pasokan medis akan membahayakan pasien yang memerlukan dialisis ginjal, bayi prematur di inkubator, pasien kanker, dan pasien perawatan intensif.
Berdasarkan pernyataan dari Program Pangan Dunia, Gaza sedang berjuang dengan kekurangan pasokan makanan dan air. Badan-badan PBB juga memperingatkan bahwa runtuhnya layanan air dan sanitasi dapat memicu serangan penyakit menular mematikan seperti kolera jika bantuan kemanusiaan tidak diberikan. Israel telah memutus pasokan air, bahan bakar, dan listrik ke Gaza setelah mengumumkan blokade total terhadap wilayah tersebut.
PBB menyatakan bahwa kekejaman dilakukan oleh kedua belah pihak dalam konflik ini, yaitu Israel dan kelompok Hamas Palestina. PBB mengkhawatirkan adanya kejahatan perang dan hukuman kolektif terhadap warga Gaza sebagai respons atas serangan keji yang dilakukan oleh Hamas.
Setelah tim dokter dan 10 truk membawa pasokan air, makanan, dan obat-obatan, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahwa tim operasi perang dan spesialis kontaminasi senjata termasuk di antara 10 ahli yang tiba di Gaza. Peralatan operasi perang mereka dapat digunakan untuk merawat antara 1.000 hingga 5.000 orang, tergantung pada tingkat keparahan cedera mereka.
Kedutaan Besar AS di Lebanon telah mendesak warga Amerika untuk segera meninggalkan Lebanon di tengah konfrontasi antara Hizbullah dan pasukan Israel. Kekhawatiran semakin besar akan terjadinya perang habis-habisan antara Hizbullah dan Israel di Lebanon seiring dengan meningkatnya konflik di Gaza.