Inflow ke Surat Berharga Negara Indonesia Masih Stabil, Membuat Sri Mulyani Lega

by -189 Views
Inflow ke Surat Berharga Negara Indonesia Masih Stabil, Membuat Sri Mulyani Lega

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Keuangan mencatat bahwa efek dari kenaikan suku bunga global telah melanda pasar keuangan global. Namun, di tengah risiko ini, pasar keuangan Indonesia mengalami kondisi yang cukup baik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa tekanan di sektor keuangan terjadi karena adanya kenaikan suku bunga AS yang cepat dan tinggi. Hal ini menyebabkan modal keluar (capital outflow) dari banyak negara di dunia.

“Untuk Indonesia, kondisinya relatif baik… arus masuk modal ini melonjak cukup tinggi. Sampai Agustus lalu, mencapai Rp 110 triliun. Arus modal masuk tersebut digunakan untuk membeli surat berharga negara kita,” tegas Sri Mulyani dalam paparan mengenai APBN Kita edisi Oktober 2023, Rabu (25/10/2023).

Menurut Sri Mulyani, sentimen dari Jerome Powell, Ketua The Fed, yang menyatakan akan menjaga suku bunga tetap tinggi, telah menimbulkan dampak. Dampak ini mempengaruhi arus masuk modal ke pasar keuangan Indonesia, termasuk surat berharga negara (SBN). Arus masuk modal atau capital inflow ke Tanah Air tercatat telah turun sebesar Rp 43,6 triliun. Secara rinci, arus masuk modal ke SBN mencapai Rp 50,51 triliun, sementara pasar modal mengalami modal keluar (outflow) sepanjang September hingga Oktober ini.

“Dengan adanya modal keluar yang cukup terjadi pada September-Oktober ini, kita perhatikan pergerakan nilai tukar rupiah kita. Sejauh ini, rupiah kita berada dalam posisi yang relatif baik,” ungkap Sri Mulyani.

Depresiasi rupiah sepanjang tahun kalender ini mencapai 0,7% (year to date/ytd). Dengan demikian, dia yakin bahwa penyebab depresiasi rupiah bukanlah karena fundamental ekonomi rupiah, melainkan karena penguatan nilai dolar.

“Ini menggambarkan bahwa secara relatif, dolar menguat maka banyak mata uang yang melemah dibandingkan dengan USD,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
Sri Mulyani Kerek Target Penerbitan SBN Ritel, Jadi Rp150 T!

(haa/haa)