Zelenskiy Teriak, Disebut Terlibat Dalam Konser Berdarah Moskow

by -29 Views
Zelenskiy Teriak, Disebut Terlibat Dalam Konser Berdarah Moskow

Jakarta, CNBC Indonesia – Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Adrienne Watson dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah mengeluarkan pernyataan tentang dugaan keterlibatan pihak Ukraina dalam serangan mematikan yang terjadi di sebuah gedung yang sedang mengadakan konser di Moskow, Rusia.

Adrienne Watson menegaskan bahwa ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan mematikan yang terjadi di dekat Moskow pada Jumat (22/3/2024) dan Ukraina tidak terlibat dalam kejadian tersebut. Pemerintah AS sebelumnya telah berbagi informasi dengan Rusia mengenai rencana serangan di Moskow dan telah mengeluarkan peringatan kepada warga Amerika di Rusia pada tanggal 7 Maret.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, dalam pidato terbarunya pada Sabtu malam (23/3/2024), menyatakan bahwa Ukraina terlibat dalam serangan dan berusaha membantu para penyerang melarikan diri. Zelenskiy juga menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “orang rendahan” dan menegaskan bahwa para penyerang berusaha menyalahkan pihak lain atas kejadian tersebut.

Rusia telah menangkap setidaknya empat pria bersenjata yang dicurigai melakukan penembakan massal di sebuah gedung yang sedang mengadakan konser di dekat Moskow. Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan terus melacak dan menghukum dalang di balik serangan tersebut.

Kabar sebelumnya menyebutkan bahwa Kelompok Militan ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Rusia sedang menyelidiki hubungan antara ISIS dan Ukraina. Komite Investigasi Negara Rusia melaporkan bahwa 133 orang tewas dalam serangan tersebut.

Putin juga mengungkapkan bahwa 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata yang diduga terlibat dalam serangan. FSB (Dinas Keamanan Federal Rusia) mengatakan bahwa para pria bersenjata tersebut memiliki kontak di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan. Meskipun Putin dan FSB mencurigai keterlibatan Ukraina, namun belum ada bukti yang secara terbuka menunjukkan hubungan tersebut. Ukraina dan Rusia telah berperang selama 25 bulan terakhir.

Dengan demikian, situasi ini semakin memanas dan menimbulkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.