Wabah Pneumonia Anak Meledak di Eropa, Bukan Hanya Terjadi di China

by -52 Views
Wabah Pneumonia Anak Meledak di Eropa, Bukan Hanya Terjadi di China

Wabah pneumonia misterius yang menyebabkan anak-anak mulai muncul di China, dan sekarang juga terdeteksi di Eropa. Belanda telah melaporkan peningkatan kasus pneumonia yang signifikan di kalangan anak-anak. Wilayah di bagian utara China, terutama menyerang anak-anak, telah mengalami lonjakan penyakit mirip flu selama lima minggu berturut-turut sejak pertengahan Oktober.

Penyebaran virus corona yang cepat pada tahun 2020 telah mendorong pembatasan kesehatan masyarakat yang ketat dan tindakan karantina. Kini, kemunculan wabah pneumonia ini membuat sejumlah negara merasa gelisah. Penyakit ini juga telah membebani sistem rumah sakit China.

Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL) telah melaporkan peningkatan kasus pneumonia, khususnya di kalangan anak-anak. Dalam laporan The Messenger, dalam seminggu terakhir, 80 dari setiap 100.000 anak Belanda berusia antara 5 dan 14 tahun menderita pneumonia. Ini merupakan wabah pneumonia terbesar di negara ini dalam beberapa tahun terakhir, lebih tinggi dibandingkan puncak musim flu pada 2022.

Meningkatnya jumlah kasus telah mendorong beberapa negara lain, seperti Taiwan, India, dan Vietnam, untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti melakukan penilaian terhadap sistem kesehatan masyarakat mereka dan memastikan ketersediaan persediaan alat pelindung diri dan obat-obatan.

Lebih dari 6% kasus di rumah sakit di China utara disebabkan oleh penyakit mirip flu, sekaligus peningkatan tajam dalam beberapa tahun terakhir. Gambar orang-orang yang membersihkan jalan-jalan di China sambil mengenakan pakaian hazmat memicu ingatan akan tindakan negara tersebut selama krisis Covid-19. China banyak dikritik karena kurangnya transparansi selama pandemi ini, namun para pejabat berupaya untuk meredam kepanikan yang meningkat, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Maria Van Kerkhove, penjabat direktur Departemen Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, telah memberikan jaminan bahwa lonjakan penyakit di China tidak sama dengan pandemi Covid-19. Dia mengatakan bahwa China sedang berjuang melawan peningkatan penyakit pernapasan selama musim dingin pertama sejak pelonggaran pembatasan Covid-19, sebuah cobaan berat yang serupa dengan “apa yang dialami sebagian besar negara satu atau dua tahun yang lalu”.